Perempuan ini adalah perempuan hebat yang terlihat sejak pertama kali bertemu, memiliki pola pikir yang luas dan visioner. Percakapan yang dilakukan juga merupakan percakapan yang memiliki nilai. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari perempuan ini. Namanya Ilmas Silmi Ajda Fa, nama yang cantik, bukan? Pertama kali berbincang, kita banyak membahas hal-hal besar hingga hal-hal detail. Ajda pernah bilang kalau Ajda sering berbicara secukupnya, padahal Ajda senang sekali berbicara, dan pada hari itu Ajda berbicara cukup banyak. Senang mendengar cerita-ceritanya dan senang bisa menjadi pendengar untuknya.
Perempuan kelahiran Jakarta, 9 Maret 2004 ini memiliki memiliki mesin kecerdasan Insting (In), Berdasarkan STIFIn nya perempuan ini termasuk yang segala bisa, tapi saya mempercayai bahwa kata “segala bisa” ini berlaku juga untuknya.
Beberapa hari setelah pertemuan itu, saya mendengar suara santri yang sedang tasmi’, adem dan sangat menyejukan dari speaker masjid, dan ternyata itu suaranya Ajda. Terkejut saya dibuatnya, selain pintar dalam banyak hal, banyak hal-hal baru yang membuat saya semakin terkagum padanya. Dalam perkembangannya, Ajda sudah wisuda Tahfidz hingga juz 2 dan sedang setoran Juz Tiga. Semakin lama mengenalnya, saya jadi tahu bahwa Ajda adalah anak yang memiliki keayakinan yang kuat (confident) dan juga berani. Ajda tahu apa yang harus Ajda lakukan dan selalu mencoba menjadi lebih baik dari pelajaran
dan pengalaman.
Ada hal yang membuat saya merasa bersyukur bisa menjadi GPS Ajda, Ajda bisa memberikan banyak pelajaran bahkan untuk diri saya sendiri. Ajda juga mau belajar, berproses dan mencoba. Banyak hal yang dirasa tidak mudah untuknya, tapi Ajda selalu berkeyakinan bahwa dengan ikhlas usaha akan membuahkan hasil yang baik. Tak jarang saya melihat Ajda berusaha kuat. Tapi saya meyakini bahwa Ajda akan menemukan jalannya sendiri pada waktunya. Perubahan Ajda juga sangat terlihat, dimana Ajda lebih mudah menerima masukan atau pendapat positif dari orang lain. Bahkan mulai berkomunikasi
dan bersosialisasi dengan baik.
Pernah Ajda bercerita, bahwa ia akan bercerita ketika dia siap, dan itu menjadi salah satu jalan dan cara komunikasi saya dengannya. Bertukar cerita, saling menguatkan dan mencoba untuk saling berbagi solusi. Terimakasih Ajda! Ajda juga memiliki potensi yang cukup bagus di cluster science, dan tentunya hal ini mendukung Ajda sehingga meraih peringkat 2 di kelas IPA pada saat semester 2 kelas 11. Bukan hanya akademik, Ajda juga pernah aktif di JASCA di Ministry Amaliyah.
Hal-hal lainnya yang saya temukan, Ajda rajin sekali menanyakan jadwal dan mengkonfirmasi kepada Guru yang akan mengajar, menjelaskan bahwa Ajda sedang memiliki semangat yang tinggi dalam kegiatan belajar. Santri baru tiba, dan artinya Ajda memiliki adik-adik baru sekaligus teman baru. Saya perhatikan, Ajda sangat peduli pada adik-adiknya, mulai dari bercerita daily routinity di Jagat hingga menemaninya sekadar mengobrol.
Perubahan ini, meyakinkan saya bahwa Ajda sudah menjadi perempuan yang lebih dewasa, perempuan yang bisa menjadi teladan dengan berbagai proses di dalamnya. Menjadi Ajda Versi terbaik dari dirinya sendiri itu tidak mudah, pengorbanan, cobaan dan saya kira Ajda sudah berusaha berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Ajda sudah menemukan beberapa problem solving untuk dirinya sendiri. Ajda pernah bercerita bahwa Ajda sangat senang ketika mengikuti kegiatan manaqib, selain mengikuti manaqib, Ajda juga mengikuti kegiatan bazar manaqib yang merupakan salah satu problem solving bagi dirinya agar dapat berkomunikasi dengan lebih percaya diri.
Baru-baru ini, pengumuman Best Student diinfokan. Saya ikut meyakini bahwa setiap anak adalah bintang, termasuk Ajda. Usaha yang sudah ia lakukan memberikan jawaban untuknya sendiri, Ajda menjadi Best Amaliyah dan Best Reader! Hal yang keren, bukan? Berdasarkan sepengetahuan saya, Ajda memang rajin melaksanakan amaliyah dan tentunya senang membaca buku. Beberapa kali saya menemukan Ajda
sedang asyik dengan bukunya, bukan hanya di perpustakaan saja, bahkan ketika Ajda sedang senggang saat istirahat.
Ajda sudah menjadi kelas 12 sekarang, Ia banyak bersiap untuk melanjutkan perjalanannya dan meraih salah satu impiannya, yaitu sekolah ke Turki. Bukan hanya asal bicara, Ajda juga sering mencari informasi untuk mempersiapkan hal ini, belajar bahasa lebih giat dan tentunya hal-hal lain yang menunjang dirinya mencapai salah satu mimpinya. Saya yakin, Ajda pasti mampu mewujudkannya. Meski terkadang berubah-ubah, dia sudah merencanakan apa yang akan dia lanjutkan. Kak…. semoga Alloh mudahkan semua keinginan Ajda yaa.
Beberapa waktu yang lalu, saat masuk ke kelas 7, ada santri yang berkata tentang kak Ajda, menceritakan bagaimana kak Ajda membantunya dalam mengenal lingkungan sekolah, kebiasaan bahkan menemani mengobrol, tentunya hal itu menjadi salah satu yang dapat membuat santri baru itu betah dan merasa tidak
sendiri.
Perubahan sikap dewasanya juga memberikan dampak pada pemikiran jangka panjangnya, Ajda seringkali menghampiri saya untuk belajar bisnis, Ajda tertarik untuk menggeluti hal itu, ia mulai belajar dari bisnis itu apa, bagaimana membuat bisnis, merencanakannya, menuliskan apa saja kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman jika ia berbisnis, tentunya Ajda juga merencanakan mengenai produk apa yang akan ia buat, harga, promosi dan tempat yang akan dia gunakan untuk berbisnis.
Sebagai anak yang notabene berada di kelas IPA, mungkin belajar bisnis menjadi hal yang baru, tapi tidak membuatnya merasa lelah ataupun patah semangat. Ajda pernah berbicara, bahwa ayah adalah cerminan dalam berbisnis. Sampai-sampai Ajda menanyakan hal-hal atau kata dalam bisnis yang baru ia dengar dan meminta saya untuk menjelaskan. Rasa ingin belajar yang kuat ini yang membuat saya yakin bahwa suatu saat nanti, Ajda pasti mencapai yang diinginkan.
Saya berdoa agar Ajda juga selalu menjaga apa yang ia harus jaga, ucapannya, bahasanya, dan penyampaian kepada orang lain yang semakin baik, selalu berproses menjadi yang terbaik versi dirinya sendiri.
Ajda….. semoga Ajda selalu dapat menjalani hidup dengan baik dan penuh ketenangan, semoga pahit dan manisnya perjalanan yang selama ini dilewati, menjadi pengalaman dan pendewasaan diri untuk Ajda. Semoga saat Ajda merasa sedih dan sendiri, Ajda ingat bahwa banyak orang yang menyayangi Ajda dan peduli dengan Ajda. Jaga dzikirnya, tetap istiqomah amaliyah, in sya Alloh berkah semua yang sudah Ajda lakukan. Ajda, Miss sangat senang sekali bertemu dengan Ajda!
With love,
~Ch. Hindri~



